- Back to Home »
- Pendidikan Kewarganegaraan »
- Geostrategi Indonesia
Posted by : Shindy Arlina S.pd
G E O S T R A T E G I I N D O N E S I A
A. Pengertian
Geostartegi merupakan strategi dalam memanfaatkan
konstelasi geografi negara untuk
menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai
tujuan nasional. Geostrategi
dapat pula dikatakan
sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan
politik.
B. Pengertian Geostrategi Indonesia
Merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi
geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana
untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang
bagaimana merancang strategi pembangunan untuk mewujudkan masa depan yang lebih
baik, aman, dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah
merupakan geopolitik untuk kepentingan
politik dan perang, melainkan untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
C. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Pada awalnya pengembangan awal geostrategi
Indonesia digagas Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang tenimus
adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di
kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh Komunis. Geostrategi
Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan
membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman
komunis di Indocina.
Pada tahun
1965-an lembaga ketahanan
nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju
dengan rumusan sebagai berikut: Bahwa geostrategi Indonesia
harus berupa sebuah
konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan,
juga untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan menangkal
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik bersifat internal maupun
ekstemal. Gagasan ini agak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep
geostrategi Indonesia baru sekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor
kekuatan penangkal bahaya.
Sejak tahun
1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era
itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan
potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk menjaga
identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional dapat
tercapai.
Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi
Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai
kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional. Pengembangan konsep
geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang lain
dengan bertujuan :
a. Menyusun
dan mengembangkan potensi kekuatan
nasional, baik yang berbasis pada aspek ideologi, politik,
sosial budaya, dan hankam, maupun aspek-aspek
alamiah. Hal ini
untuk upaya kelestarian
dan eksistensi hidup negara dan bangsa dalam mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
b. Menunjang tugas pokok pemerintahan
Indonesia dalam:
1 ) menegakkan
hukum dan ketertiban (law and order),
2) terwujudnya
kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),
3) terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity),
4) terwujudnya
keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice),
serta
5) tersedianya
kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan din (freedom of the people).
Geostrategi Indonesia sebagai pelaksanaan
geopolitik Indonesia memiliki dua sifat
pokok sebagai berikut.
a.
Bersifat daya
tangkal. Dalam kedudukannya sebagai
konsepsi penangkalan, geostrategi
Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan negara
Indonesia.
b.
Bersifat
developmental/pengembangan,
yaitu pengembangan potensi
kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankarn sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
D.
Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia
a. Perkembangan Konsep Pengertian Tannas
1)
Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an.Tannas adalah
pertahanan wilayah oleh seluruh rakyat.
2)
Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an.Tannas adalah
keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang
datang dari luar maupun dan dalam yang langsung ataupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
3)
Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah
keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
4)
Gagasan
Tannas berdasar SK
Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974.Ketahanan
Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan
dan. ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar yang langsung ataupun tidak langsung, membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasional.
5)
Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997.Tannas adalah
kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan
bangsa dan negara.
b. Hakikat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya Ketahanan
Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu
bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa
dan negara. Ketahanan
nasional ini bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam
membina aspek alamiah serta aspek sosial sebagai landasan penyelenggaraan
kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan Nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang
terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun sosial, serta memiliki
hubungan erat antargatra di dalamnya secara komprehensif integral. Kelemahan
salah satu bidang akan mengakibatkan kelemahan
bidang yang lain, yang
dapat memengaruhi kondisi keseluruhan.
c. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional.
Untuk mewujudkan
ketahanan nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan menyelenggarakan
kesejahteraan dan keamanan terhadap sistem kehidupan nasional. Sebagai konsepsi
pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, metode
pendekatan dan pengkajian ketahanan nasional terdiri atas pendekatan keamanan
dan pendekatan kesejahteraaan. Sifat-sifat ketahanan nasional adalah sebagai
benkut :
1) manunggal
2) mawas ke dalam
3) kewibawaan
4) berubah
menurut waktu
5) tidak
membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan
6) percaya pada din sendiri
7) tidak bergantudg pada pihak lain
d. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional
1) Model
Astagatra
Model
ini merupakan perangkat
hubungan bidang-bidang kehidupan
manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala
kekayaan alam yang dapat dicapai dengan
menggunakan kemampuannya. Model
yang dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu:
a) Aspek Trigatra Kehidupan Alamiah:
(1) Gatra letak dan kedudukan geografi
(2) Gatra keadaan dan kekayaan alam
(3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
b) Aspek Pancagatra Kehidupan Sosial:
(1)
Gatraldeologi
(2) Gatra Politik
(3) Gatra-Ekonomi
(4) Gatra Sosial Budaya
(5) Gatra Pertahanan Keamanan
2) Model
Morgenthau
Model ini bersifat
deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup banyak. Bila model
Lemhanas berevolusi dan observasi empiris perjalanan perjuangan bangsa, maka
model ini diturunkan secara analitis. Dalam
analisisnya, Morgenthau menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam
kaitairnya dengan negara-negara lain.
Artinya, ia menganggap
pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power position dalam satu
kawasan. Sebagai konsekuensinya, maka terdapat advokasi untuk memperoleh power
position sehingga muncul strategi ke arah balanced power.
3) Model
Alfred Thayer Mahan
Mahan dalam bukunya
"The Influence Seapower on History" mengatakan bahwa kekuatan
nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut:
a)
Letak geografi
b)
Bentuk atau wujud bumi
c) Luas
wilayah
d)
Jumlah penduduk
e)
Watak nasional atau bangsa
f) Sifat pemerintahan
4) Model Cline
Cline melihat suatu negara dan luar
sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain. Baginya hubungan
antemegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap
negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dan
negara lainnya.
Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai
kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara
fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Model
ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan
dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya, suatu
negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak
akan menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.
e. Komponeri Strategi Astagatra
Komponen strategi
Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan
secara memadai segala komponen
strategi tersebut, dapat
dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.
1) Trigatra
Komponen strategi
trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan penduduk. Trigatra
merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah.
2) Pancagatra
Komponen strategi
pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intangible atau bersifat kehidupan sosial.
f.
Hubungan Komponen
Strategi Antargatra
Hubungan komponen
strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra. serta antargatra itu sendiri
terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut
hubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdependency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam
trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral)
di dalam komponen strategi astagatra.