- Back to Home »
- Landasan Pendidikan »
- Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Tuhan
Posted by : Shindy Arlina S.pd
Pengertian hakikat manusia
Hakikat
manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh
setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ”
dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari
bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga
dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari
bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia
dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia
dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk
mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di
antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa dengan kedudukan
sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Berikut penjelasan yang lebih rinci
mengenai makhluk
individu dan makhluk sosial.
- Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia lainnya. Manusia berbeda dengan manusia lainnya. Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaiut mereka berupaya untuk selaliu merealisasikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya. Setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan dan mempertahankan hidupnya.
- Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang berarti selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain. Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap. Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri. Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya. Pada perkembangan secara lebih luas dan kompleks, manusia membutuhkan tata masyarakat, lembaga-lembaga sosial, dan juga membutuhkan negara.
Manusia Sebagai Makhluk Berkembang
diantara teori-teori perkembangan ada yang menitikberatkan bahwa lingkungan akan membentuk manusia seluas-luasnya dan pembawaan tidak mempunyai pengaruh, tetapi sebalinya ada teori yang memandang bahwa pembawaan yang akan menentukan manusia itu, sedangkan lingkungan tidak berperan. pada umumnya, para ahli memandang baik pembawaan maupun lingkungan secara bersama-sama mempunyai peranan dalam pembentukan atau perkembanagn manusia.
Manusia sebagai homo educandum
yaitu manusia memerlukan pendidikan dan harus dididik oleh individu. Manusia memerlukan pendidikan dilihat dari dua segi pandang antara lain:
- segi pandang masyarakat yaitu sebagai perisai kebudayaan dari generasi ke generasi supaya terpellihara
- segi pandang individu yaitu pengembangan potensi yang tersembunyi.
Manusia sebagai homo sapiens
Homo
sapiens (Bahasa
Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies
primata dari
golongan mamalia
yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa
yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam
antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya,
dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan
lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Manusia sebagai homo faber
Manusia adalah makhluk pekerja. Kerja diartikan sebagai sesuatu
yang harus ditunai demi kelangsungan hidup seorang manusia.
“Barangsiapa tidak bekerja hendaknya ia tidak makan,” kata
Paulus.
Bekerja hanyalah salah satu dimensi dari manusia yang multi dimensional ini. Selain bekerja, manusia adalah makhluk yang bermain (homo ludens), makhluk bersimbol (homo symbolicum), makhluk sosial, makhluk ekonomi (homo euconomicus), dan lain-lain.
Manusia sebagai zoon politicon
manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.
Pengertian Zoon politicon, Aristoteles menjelaskan bahwa manusia disebut zoon politicon, artinya manusia itu adalah makhluk yang selalu hidup bermasyarakat. Terbentuknya masyarakat karena adanya berbagai hasrat dari manusia itu sendiri.
Manusia punya naluri gregariousness, yaitu naluri untuk selalu hidup berkelompokatau bersama dengan orang lain