- Back to Home »
- Landasan Pendidikan »
- Taksonomi Media Menurut Edling
Posted by : Shindy Arlina S.pd
Taksonomi Media
Menurut Edling
Menurut Edling media merupakan bagian dari unsur-unsur
rangsangan belajar, yaitu dua unsur untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi
subjek audio, dan kodifikasi objek visual, dua unsur pengalaman belajar tiga
dimensi, meliputi: pengalaman langsung dengan orang, dan pengalaman langsung
dengan benda-benda Dipandang dari banyaknya isyarat yang diperlukan, pengalaman
subjektif, objektif, dan langsung menurut Edling merupakan suatu kontinum
kesinambungan pengalaman belajar yang dapat disejajarkan dengan kerucut
pengalaman menurut Edgar Dale.
Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran
Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media
pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut
dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan
rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun
pembauan/penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media
pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses
belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media
pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tujuan praktis
yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis media
yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol
komunikasi verbal. Simbol-simbol
tersebut artinya perlu difahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya
dapat berhasil dengan balk dan efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus,
grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila
tidak digrafiskan (divisualkan). Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah:
(1) gambar foto, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan/chart, (5) grafik, (6)
kartun, (7) poster, (8) peta, (10) papan flannel, dan (11) papan buletin.
2.
Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera
pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam
lambang-lambang auditif, balk verbal maupun non-verbal. Bebarapa media yang
dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain: (1) radio, dan (2)
alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.
3. Media Projeksi
Media projeksi diam memiliki persamaan
dengan media grafis, dalam art] dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual.
Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media
projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk
lembar peraga (captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media),
rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir
keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan
motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan dengan
projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain adalah: (1) Film Bingkai, (2)
Film rangkai, (3) Film gelang (loop), (4) Film transparansi, (5) Film gerak 8
mm, 16 mm, 32 mm, dan (6) Televisi dan Video.
Nilai Praktis Media pembelajaran
Sebagai komponen dari sistem instruksional, media
mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan, antara lain untuk:
1.
Konkritisasi konsep yang abstrak (sistem peredaran darah)
2.
Membawa pesan dari objek yang berbahaya dan sukar, atau bahkan tak mungkin
dibawa ke dalam lingkungan belajar (binatang buas, letusan gunung berapi)
3.
Menampilkan objek yang terlalu besar (Candi Borobudur, Monas)
4.
Menampilkan objek yang tidak dapat diamati oleh mata telanjang (bakteri,
struktur logam)
5.
Mengamati gerakan yang terlalu cepat (lompat indah, putaran roda, yang keduanya
di-slow motion)
6.
Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan
7.
Memungkinkan pengamatan dan persepsi yang seragam bagi pengalaman belajar
siswa.
8.
Membangkitkan motivasi siswa
9.
Memberi kesan perhatian individual bagi anggauta kelompok belajar
10.
Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
menurut kebutuhan
Kelaikan Media
Dikenal adanya
tiga macam kelaikan media, yaitu kelaikan praktis, kelaikan teknis, dan
kelaikan biaya
1. Kelaikan Praktis, didasarkan pada kemudahan dalam mengajarkannya bahan ajar dengan
menggunakan media, seperti: (1) media yang digunakan telah lama diakrabi,
sehingga mengoperasikannya dapat terlaksana dengan mudah dan lancar, (2) mudah
digunakan tanpa memerlukan alat tertentu, (3). mudah diperoleh dari sekitar,
tidak memerlukan biaya mahal, (4) mudah dibawa atau dipindahkan (mobilitas
tinggi), dan (5) mudah pengelolaannya.
2. Kelaikan Teknis, adalah potensi media yang berkaitan dengan kualitas media. Di antara unsur
yang menentukan kualitas tersebut adalah relevansi media dengan tujuan belajar,
potensinya dalam memberi kejelasan informasi, kemudahan untuk dicerna. Dan segi
susunannya adalah sistematik, masuk akal, apa yang terjadi tidak rancu.
Kualitas suatu media terutama berkaitan dengan atributnya. Media dinyatakan
berkualitas apabila tidak berlebihan dan tidak kering informasi.
3. Kelaikan Biaya, mengacu pada pendapat bahwa pada dasarnya ciri pendidikan modern adalah
efisiensi dan keefektifan belajar mengajar. Salah satu strategi untuk menekan
biaya adalah dengan simplifikasi dan memanipulasi media atau alat bantu dan
material pengajaran.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam menentukan media pembelajaran yang akan dipakai dalam proses belajar
mengajar, pertama-tama seorang guru harus mempertimbangkan tujuan yang ingin
dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan
karakteristik media yang akan dipilihnya. Dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, maka pemilihan media dapat dilakukan berdasarkan :
- Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai ?
- Apakah ada sumber informasi, katalog mengenai media yang bersangkutan ?
- Apakah perlu dibentuk tim untuk memonitor yang terdiri dari para calon pemakai ? (Sadiman, 1986).
Dalam pemilihan
media, salah satu cara yang dapat digunakan untuk memilih yaitu dengan
menggunakan matriks seperti pada Tabel I. halaman berikut. Selain dari itu,
dapat dikemukakan pula bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan media
antara lain adalah : (1) tujuan instruksional yang ingin dicapai, (2) karakteristik
siswa, (3) jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio atau visual),
keadaan latar atau lingkungan, dan gerak atau diam, (4) keterssediaan sumber
setempat, (5) apakah media siap pakai, ataukah media rancang, (6) kepraktisan
dan ketahanan media, (7) efektifitas biaya dalam jangka waktu panjang.